BABAD JATIMALANG DALAM SEDEKAH BUMI


sRAGI - Dalam rangka menyambut tasyakuran sedekah bumi ( legenonan : basa jawa ) , warga dukuh jatimalang kelurahan sragi,
kecamatan sragi kabupaten pekalongan mengadakan gelar wayang golek semalam suntuk dengan dalang KI WIGNYO SLAMET CARIM dari
desa tegalsuruh kecamatan sragi menampilkan cerita berjudul BABAD JATIMALANG.

warga dukuh jatimalang dan dari luar desa antusias menonton wayang golek tersebut untuk mengetahui asal-muasal nama dukuh jatimalang.
tidak hanya warga yang antusias, dari muspida yang dihadiri wakil bupati Wahyudi Pontjo Nugroho didampingi oleh Camat Sragi Guntur Edy Prayitno,
serta Camat Buaran Hasanuddin yang juga warga sragi.
Acara pagelaran wayang golek dimulai pada pukul 21:15 WIB dengan penyerahan golek dari camat Sragi kepada dalang Slamet karena dari wakil bupati
masih dalam perjalanan.
kegiatan legenanan merupakan tradisi dijawa yang merupakan bentuk syukur kepada sang kuasa dengan memberikan sedekah kepada bumi untuk dirawat dan
dijaga kelestariannya sehingga sumber daya alam dibumi ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
legenanan sering pula disebut tradisi ruwat bumi yang diluruskan oleh dalang slamet menjadi rawat bumi ( makna sebenarnya)
Wayang Golek diadakan oleh masyarakat dukuh jatimalang dengan dana swadaya sebesar 7 juta tanpa ada sumbangan dari pihak desa maupun kecamatan"ungkap dalang
saat memeragakan goleknya diatas panggung.
sebelum sang dalang menceritakan kejadian terbentuknya dukuh jatimalang, penonton dibuat penasaran utnuk mengikuti ceritanya sampai pukul 04 ; 00 pagi dengan menceritakan
kejadian terbentuknya nama karesidenan pekalongan.
Semakin malam penonton bertambah banyak,pada pukul sepuluh malam nampak dari arah barat panggung wakil bupati memasuki tempat yang disediakan oleh panitia.
ucapan salam dan selamat datang diucapkan dalang kepada wakil bupati.
dalam pertengahan waktu, wahyudi pontjo nugroho yang biasa dipanggil pontjo memberikan sambutan kepada masyarakat di kecamatan sragi yang hadir.
dalam sambutannya menyampaikan, bahwa bentuk tradisi yang menjadi budaya bangsa agar dilestarikan dan dijaga bersama agar tidak diambil dan diakui oleh bangsa lain.
oleh karena itu wakil bupati memberikan apresiasi yang bagus kepada seluruh masyarakat dukuh jatimalang yang sudah mengadakan kegiatan ini dengan dana swadaya dukuh.
dan meminta kepada persatuan pedalangan diwilayah sragi agar bisa mencari generasi penerus dan mengembangkannya agar disenangi masyarakat luas.
ditengah-tengah cerita babad jatimalang,wakil bupati juga ikut menyanyi lagu ilir-ilir dengan memberikan makna dan pesan yang terkandung dalam syair lagu ilir-ilir.
Acara ini berlangsung sampai pagi, berakhir jam empat sebelum adzan subuh.
(djnarto)

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "BABAD JATIMALANG DALAM SEDEKAH BUMI"